Cerita Sukses Anak Homeschooling

Cerita Sukses Anak Homeschooling

Eros Fadil: Dari Homeschooling ke Dunia Bisnis Kuliner

Perjalanan Pendidikan Eros Fadil

Meskipun tidak memilih sekolah formal, bukan berarti kesempatan untuk meraih kesuksesan menjadi lebih kecil. Banyak anak berprestasi di bidang-bidang keahliannya yang kini mengubah mindset masyarakat tentang kualitas homeschooling. Salah satu praktisi homeschooling yang sukses hingga memiliki bisnis kuliner sendiri adalah Eros Fadil. Sebelum memilih sekolah non-formal, Eros beranggapan bahwa homeschooling hanya sebatas belajar di rumah. Namun faktanya, sistem sekolah ini juga punya kelas dengan jumlah siswa yang sedikit. Mata pelajaran yang ditawarkan imbang dengan potensi setiap siswa yang berbeda-beda. Skill di luar akademik juga sangat diperhatikan oleh para tutor.

Mengembangkan Minat Berwirausaha

Eros sangat bersyukur karena di homeschooling ia punya banyak kesempatan untuk mengembangkan minat berwirausaha yang sudah diinginkannya sejak lama. Mendapat banyak cibiran karena belajar dengan sistem homeschooling dari orang lain tidak membuat Eros gentar. Label negatif sebagai anak yang bermasalah juga dia alami. Menjalani studi dengan homeschooling tetap membuatnya bangga. Eros mengungkapkan tentang proses belajarnya selama menjalani homeschooling, terutama dalam hal berinteraksi dan bersosialisasi. Sikap toleransi sangat dijunjung tinggi di antara siswa sekolah rumah. Terlebih banyak siswa yang berkebutuhan khusus. Kepekaan dan kepedulian mereka menjadi terasah.

Keberhasilan di Dunia Kuliner

Eros berhasil memberikan peluang lapangan pekerjaan kepada orang-orang di sekitarnya kendati pun berijazah paket C. Fakta ini cukup membuka mata orang-orang yang memandang sebelah mata pada anak homeschooling. Ia semakin yakin bahwa untuk menjadi sukses, tidak harus sekolah formal. Sekolah non-formal pun memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi. Alasan utama Eros tidak masuk ke sekolah umum karena ia merasa nyaman belajar dengan banyaknya aturan. Waktu tahun ajaran baru di 2015 silam, keputusannya semakin kuat setelah mendapatkan saran homeschooling dari mamanya. Ia pun tertarik sebab jam belajarnya lebih fleksibel menyesuaikan keinginannya.

Jenis-Jenis Homeschooling yang Bisa Dipilih

Terdapat tiga jenis homeschooling yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Pertama adalah sekolah rumah tunggal yang menerapkan belajar sendiri bersama keluarga. Jenis kedua yakni sekolah rumah majemuk di mana sistem belajarnya bersama dua sampai tiga keluarga lain. Lalu yang ketiga adalah sekolah rumah komunitas. Jenis ini mengharuskan anak datang ke sekolah non-formal. Meskipun tidak memilih sekolah formal, bukan berarti kesempatan untuk meraih kesuksesan menjadi lebih kecil.

Rana dan Reza: Bukti Nyata Prestasi dari Homeschooling

Kisah Rana dan Reza

Rana dan Reza adalah kakak beradik asal Bandung yang menjalani homeschooling. Sebagai anak homeschooling, mereka mengatur sendiri minat belajar dengan waktu yang dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Belajar di rumah memberikan mereka fleksibilitas yang tidak didapatkan di sekolah konvensional.

Metode Belajar yang Diterapkan

Orang tua mereka, Dina dan suami, mempelajari buku-buku tentang cara mendidik anak homeschooling dan berdiskusi dengan para praktisi homeschooling. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya mereka memutuskan untuk tidak memasukkan Reza ke SD dan mulai belajar di rumah. Rana dan Reza juga diberikan buku-buku seputar dunia homeschooling sebagai bahan pertimbangan.

Prestasi yang Diraih

Dengan metode belajar yang fleksibel dan sesuai minat, Rana dan Reza berhasil meraih berbagai prestasi. Mereka membuktikan bahwa belajar sendiri juga bisa berprestasi. Homeschooling memberikan mereka kesempatan untuk fokus pada minat dan bakat masing-masing, sehingga mereka bisa berkembang dengan optimal.

Panduan Membuat Kurikulum Homeschooling

Membuat kurikulum homeschooling memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan anak. Menyesuaikan kurikulum dengan minat dan bakat anak adalah kunci utama agar proses belajar menjadi efektif dan menyenangkan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat kurikulum homeschooling yang sesuai dengan kebutuhan anak Anda.

Manfaat Sosial dan Emosional dari Homeschooling

Homeschooling tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan emosional yang signifikan bagi anak. Dengan ini diharapkan dapat menyeimbangkan kecerdasan intelektual, kinestetik, seni, maupun kecerdasan emosional anak.

Homeschooling di Masa Pandemi: Pengalaman Anya dan Keluarga

Awal Mula Memilih Homeschooling

Ketertarikan Anya pada homeschooling bermula saat pandemi merebak. Ketika kedua anaknya harus belajar daring karena sekolah ditutup. Dia bersama sang suami mengajari sendiri kedua putra putrinya itu untuk mengerjakan tugas. Lalu, dia memutuskan untuk tidak memasukkan putrinya, Syke, ke sekolah. Saat itu, dia seharusnya masuk TK. Saat itulah dia mulai menjalani pendidikan keluarga atau homeschooling. Dan ternyata anak lebih antusias, papar alumnus Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) Singapura itu.

Tantangan dan Solusi

Di antara keluarga yang nimbrung itu, ada dua keluarga yang baru bergabung. Salah satunya, Anya Almira. Perempuan 32 tahun itu mengajak kedua anaknya, Rayyan dan Skye. Mulanya saya dapat informasi dari Instagram komunitas. Lalu saya putuskan ke sini, ucapnya. Di homeschooling tersebut rasa lega mengguyurnya karena tidak harus mengulang dari kelas satu lagi. Dia pun antusias mendaftar dan mengikuti studi di sekolah non-formal tersebut. Perempuan asal Solo ini merasa mendapatkan privasi karena jumlah muridnya terbatas. Senang sekali dia belajar dengan fokus karena pelajaran yang didapatkannya lebih intensif.

Hasil dan Perkembangan Anak

Jika Parents ingin mendidik anaknya dengan sistem homeschooling, Dina menyarankan agar membaca dulu banyak buku tentang seluk beluknya terlebih dahulu sebelum benar-benar membuat keputusan tersebut. Misalnya buku Homeschooling karya Mary Griffith, Cinta yang Berpikir karya Ellen Kristi, maupun dari laman online seperti Rumah Inspirasi. PRAKTISI HOMESCHOOLING YANG SUKSES DAN BERPRESTASI DI INDONESIA edukasi • 29 Agt 2020 Pendidikan saat ini tidak hanya bisa ditempuh dengan mengikuti sekolah umum. Ada sistem belajar homeschooling yang juga nge-trend di sebagian masyarakat Indonesia. Mayoritas anak yang menjalani pendidikan homeschooling adalah orang-orang yang punya kegiatan padat di luar sekolah formal. Selain itu anak-anak yang berkebutuhan khusus juga lebih memilih sekolah mandiri ini.

Berikut beberapa artis dan orang terkenal Indonesia yang menempuh pendidikan melalui homeschooling:

  • Aurel Hermansyah: Putri sulung Anang Hermansyah dan Krisdayanti ini memilih homeschooling saat duduk di bangku SMA karena kesibukannya di dunia hiburan.
  • Ranty Maria: Aktris yang terkenal lewat sinetron "Ganteng-Ganteng Serigala" ini menempuh homeschooling sejak SMP karena ingin fokus pada karirnya.
  • Citra Scholastika: Penyanyi jebolan Indonesian Idol ini memilih homeschooling saat SMA karena ingin mengejar mimpinya di dunia musik.
  • Jefri Nichol: Aktor muda yang sedang naik daun ini memilih homeschooling karena ingin memiliki waktu belajar yang lebih fleksibel.
  • Aqeela Calista: Aktris cilik yang terkenal lewat film "Dua Garis Biru" ini menempuh homeschooling sejak SD karena ingin mengembangkan bakat aktingnya.
  • Irish Bella: Aktris yang terkenal lewat sinetron "Cinta Suci" ini memilih homeschooling untuk putrinya, Air Rumi Akbar, karena ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya.
  • Nikita Willy: Aktris yang baru saja menikah ini memilih homeschooling untuk anaknya, Xendra Lewicki, karena ingin fokus mengasuh anaknya.
  • Putri Titian: Aktris yang terkenal lewat sinetron "Ganteng-Ganteng Serigala" ini memilih homeschooling untuk putrinya, Kayla Kalea Attaya, karena ingin memberikan pendidikan yang lebih personal.
  • Arumi Bachsin: Aktris dan politisi ini memilih homeschooling untuk kedua anaknya, Briegel anakara Birendra dan Lemuel Abraham Birendra, karena ingin memberikan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut.
  • Citra Kirana: Aktris yang terkenal lewat sinetron "Tukang Becak Cinta" ini memilih homeschooling untuk anaknya, Athalia Syeira Battubara, karena ingin memberikan pendidikan yang lebih fleksibel.

Alasan para artis dan orang terkenal memilih homeschooling untuk anak-anak mereka beragam, antara lain:

  1. Kesibukan: Jadwal kerja yang padat di dunia hiburan membuat para artis dan orang terkenal tidak memiliki cukup waktu untuk mengantar dan menjemput anak-anak mereka ke sekolah.
  2. Kurikulum: Para artis dan orang terkenal ingin memberikan pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat anak-anak mereka, yang mungkin tidak dapat diperoleh di sekolah formal.
  3. Lingkungan: Para artis dan orang terkenal ingin melindungi anak-anak mereka dari bullying dan tekanan sosial di sekolah.
  4. Keamanan: Para artis dan orang terkenal ingin memastikan keamanan anak-anak mereka dengan cara menyekolahkan mereka di rumah.

Homeschooling memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan homeschooling antara lain:

  • Lebih fleksibel: Waktu dan tempat belajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.
  • Lebih personal: Guru dapat memberikan perhatian yang lebih kepada setiap anak.
  • Lebih aman: Anak terhindar dari bullying dan tekanan sosial di sekolah.

Kekurangan homeschooling antara lain:

  • Biaya yang mahal: Biaya homeschooling umumnya lebih mahal daripada sekolah formal.
  • Kurangnya interaksi sosial: Anak mungkin tidak memiliki cukup kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
  • Kurangnya standar: Tidak ada standar kurikulum dan penilaian yang jelas untuk homeschooling.

Pada akhirnya, keputusan untuk memilih homeschooling atau tidak adalah keputusan pribadi yang harus dibuat oleh orang tua berdasarkan pertimbangan yang matang.

Kesimpulan

Homeschooling telah membuktikan diri sebagai alternatif pendidikan yang efektif dan sukses bagi banyak anak di Indonesia. Meskipun tidak mengikuti jalur pendidikan formal, anak-anak homeschooling mampu meraih prestasi gemilang di berbagai bidang, mulai dari akademik hingga keterampilan non-akademik. Kisah sukses seperti Eros Fadil dan banyak lainnya menunjukkan bahwa dengan metode pendidikan yang tepat, dukungan keluarga, dan lingkungan yang kondusif, anak-anak homeschooling dapat berkembang secara optimal. Dengan berbagai jenis homeschooling yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, setiap keluarga memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan pendidikan anak-anak mereka. Oleh karena itu, homeschooling bukan hanya sekadar pilihan, tetapi juga peluang besar untuk meraih kesuksesan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa itu homeschooling?

Homeschooling adalah metode pendidikan di mana anak belajar di rumah atau di luar lingkungan sekolah formal dengan bimbingan orang tua atau tutor.

Apa saja jenis homeschooling yang tersedia?

Terdapat tiga jenis homeschooling, yaitu sekolah rumah tunggal, sekolah rumah majemuk, dan sekolah rumah komunitas.

Bagaimana cara membuat kurikulum untuk homeschooling?

Membuat kurikulum homeschooling melibatkan langkah-langkah seperti menyesuaikan dengan minat dan bakat anak, serta melakukan evaluasi dan penyesuaian berkala.

Apakah anak homeschooling bisa bersosialisasi dengan baik?

Ya, anak homeschooling dapat bersosialisasi dengan baik melalui berbagai kegiatan komunitas, ekstrakurikuler, dan interaksi dengan kelompok belajar lainnya.

Apa manfaat homeschooling di masa pandemi?

Homeschooling dapat memberikan fleksibilitas dalam belajar, mengurangi risiko penularan penyakit, dan memungkinkan orang tua untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak.

Apakah homeschooling hanya untuk anak berkebutuhan khusus?

Tidak, homeschooling dapat diterapkan untuk semua anak, baik yang memiliki kebutuhan khusus maupun yang tidak, tergantung pada preferensi dan kebutuhan keluarga.

Lebih baru Lebih lama