Apa Itu Sindrom Tourette dan Sejarahnya

apa itu sindrom tourette?
apa itu sindrom tourette?

Sindrom Tourette adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan gerakan tiba-tiba atau suara yang tidak terkontrol, disebut tics. Tics dapat berupa gerakan sederhana seperti mengedipkan mata atau menggerakkan kepala, atau tics yang lebih kompleks seperti mengulang kata-kata atau kalimat tertentu.

Sindrom Tourette lebih sering terjadi pada anak-anak dan gejalanya biasanya muncul sebelum usia 18 tahun. Namun, dalam beberapa kasus, gejala dapat terjadi pada usia dewasa. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, Sindrom Tourette diduga terkait dengan ketidakseimbangan kimia di dalam otak, serta faktor genetik dan lingkungan.

Sindrom Tourette dapat dikelola dengan terapi perilaku dan obat-obatan. Terapi perilaku dapat membantu individu dengan Sindrom Tourette untuk mengendalikan tics dan menyesuaikan diri dengan kondisi mereka. Obat-obatan seperti antipsikotik dapat membantu mengurangi intensitas dan frekuensi tics pada beberapa individu.

Sejarah Sindrom Tourette

Sindrom Tourette pertama kali dideskripsikan oleh seorang dokter Prancis bernama Dr. Georges Gilles de la Tourette pada tahun 1885. Dr. Tourette mengamati sekelompok pasien yang memiliki gerakan dan suara tidak terkontrol yang tidak dapat dijelaskan dengan kondisi medis lainnya. Ia menggambarkan kondisi ini sebagai “maladie des tics” atau “penyakit tics”.

Pada awalnya, Sindrom Tourette dianggap sebagai bentuk histeria atau kelainan psikologis lainnya. Namun, penelitian lebih lanjut mengidentifikasi bahwa kondisi ini terkait dengan disfungsi neurologis dan bukan kelainan psikologis.

Pada tahun 1960-an, obat-obatan seperti antipsikotik ditemukan dapat membantu mengurangi gejala Sindrom Tourette. Penemuan ini membuka jalan untuk pengobatan Sindrom Tourette dengan obat-obatan.

Seiring waktu, pemahaman tentang Sindrom Tourette terus berkembang. Penelitian lebih lanjut telah mengidentifikasi faktor genetik yang terkait dengan kondisi ini, serta hubungan antara Sindrom Tourette dengan kondisi komorbid seperti ADHD dan OCD.

Meskipun Sindrom Tourette masih belum sepenuhnya dipahami, namun kemajuan dalam penelitian telah membantu meningkatkan pengobatan dan manajemen gejala untuk individu dengan kondisi ini.

Bagaimana Sindrom Tourette Bisa Terjadi?

Sindrom Tourette terjadi akibat ketidakseimbangan atau disfungsi pada neurotransmitter, yaitu zat kimia di dalam otak yang mengirimkan sinyal antar sel saraf. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan yang kompleks.

Beberapa studi menunjukkan bahwa Sindrom Tourette dapat diturunkan dalam keluarga dan diduga terkait dengan faktor genetik. Meskipun demikian, gen yang bertanggung jawab untuk Sindrom Tourette belum sepenuhnya diketahui.

Faktor lingkungan seperti infeksi, trauma, stres, atau paparan zat kimia tertentu juga dapat mempengaruhi perkembangan Sindrom Tourette. Terdapat teori bahwa infeksi tertentu, seperti infeksi streptokokus pada tenggorokan (penyakit radang tenggorokan) dapat memicu respon autoimun yang merusak sel-sel saraf di otak, dan akhirnya memicu terjadinya Sindrom Tourette.

Meskipun mekanisme pasti yang menyebabkan Sindrom Tourette belum sepenuhnya diketahui, namun banyak penelitian sedang dilakukan untuk memahami kondisi ini dengan lebih baik dan untuk mencari cara untuk mencegah atau mengobati Sindrom Tourette.

Negara Dengan Penderita Sindrom Tourette Terbanyak

Tidak ada data pasti mengenai negara dengan penderita Sindrom Tourette terbanyak karena Sindrom Tourette adalah kondisi yang relatif jarang terjadi. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa Sindrom Tourette mempengaruhi sekitar 1% dari populasi di seluruh dunia.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa insidensi Sindrom Tourette mungkin bervariasi di seluruh dunia. Misalnya, sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa prevalensi Sindrom Tourette adalah sekitar 0,3-0,8% pada anak-anak dan remaja. Di sisi lain, sebuah studi di Italia menunjukkan bahwa prevalensi Sindrom Tourette adalah sekitar 0,7-0,85%.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa Sindrom Tourette dapat terjadi pada individu dari semua ras, jenis kelamin, dan latar belakang etnis, dan tidak terbatas pada satu negara atau wilayah tertentu.

Judul Karya Ilmiah Tentang Sindrom Tourette

Berikut adalah contoh judul karya ilmiah tentang Sindrom Tourette:

  1. “Clinical Features and Comorbidities of Tourette Syndrome: A Systematic Review and Meta-analysis” (Fitur Klinis dan Komorbiditas Sindrom Tourette: Sebuah Tinjauan Sistematik dan Meta-analisis)
  2. “Neuroimaging Studies in Tourette Syndrome: Current Findings and Future Directions” (Studi Neuroimaging pada Sindrom Tourette: Temuan Saat Ini dan Arah Masa Depan)
  3. “The Genetics of Tourette Syndrome: A Review” (Genetika Sindrom Tourette: Sebuah Tinjauan)
  4. “Cognitive Behavioral Therapy for Tourette Syndrome: A Systematic Review and Meta-analysis” (Terapi Perilaku Kognitif untuk Sindrom Tourette: Sebuah Tinjauan Sistematik dan Meta-analisis)
  5. “Impact of Tourette Syndrome on Quality of Life: A Systematic Review and Meta-analysis” (Dampak Sindrom Tourette terhadap Kualitas Hidup: Sebuah Tinjauan Sistematik dan Meta-analisis)

Artis atau orang terkenal yang diketahui memiliki Sindrom Tourette

Beberapa artis atau orang terkenal yang diketahui memiliki Sindrom Tourette adalah:

  1. Tim Howard – Mantan pemain sepak bola Amerika Serikat dan kiper tim nasional Amerika Serikat.
  2. Dan Aykroyd – Aktor, penulis naskah, dan pembawa acara televisi Kanada-Amerika Serikat yang terkenal karena karyanya dalam film-film seperti Ghostbusters dan Blues Brothers.
  3. Jess Thom – Aktivis dan seniman Inggris, penulis teater, dan pembicara publik yang dikenal karena pertunjukan panggungnya Backstage in Biscuit Land.
  4. Dash Mihok – Aktor Amerika Serikat yang terkenal karena perannya dalam serial televisi Ray Donovan dan film seperti The Thin Red Line dan Silver Linings Playbook.
  5. Mahmoud Abdul-Rauf – Mantan pemain bola basket profesional Amerika Serikat yang dikenal karena kariernya di NBA bersama Denver Nuggets dan Sacramento Kings.

Perlu diingat bahwa individu dengan Sindrom Tourette seringkali lebih dari sekadar gejala atau tics mereka, dan mereka memiliki keunikan, minat, dan bakat mereka sendiri di luar kondisi medis mereka.