Konten Instagram yang diunggah akun @jelajah_pendaki menjadi viral di dunia maya. Dalam postingannya itu, @jelajah_pendaki mengunggah foto seorang wanita muda yang tengah melakukan pendakian gunung. Yang membuat foto itu viral adalah, kondisi wanita muda itu saat tengah melakukan pendakian. Dari foto yang terlihat, wanita itu mendaki gunung dengan menggunakan kaki palsu di kaki sebelah kanannya.
Mengenakan jilbab warna abu-abu, baju lengan panjang dan sebuah kruk di tangan kanan, wanita muda itu nampak asik dengan sekitar. Wajahnya pun nampak gembira dengan senyuman manis melingkar. Dia tak sendirian, dalam foto itu terlihat dia berkerumun dengan beberapa pendaki lainnya.
Netizen pun dibuat kagum dengan apa yang dilakukan sosok wanita muda itu. Meski dengan keterbatasan kondisi seperti itu, dia masih mampu menaklukkan gunung yang dia daki. Tercatat, postingan itu sudah mendapatkan likes sebanyak lebih dari 13 ribu kali dari netizen yang simpati. Sejumlah akun sosial media lain pun ikut memposting foto tersebut.
Kisah Perjuangan Di Balik Foto
Dalam caption foto tersebut, berisi curhatan sang wanita, tentang bagaimana perjuangannya selama ini dengan kondisi sebelah kaki. Wanita itu diketahui bernama Arrohma Sukma Permada Marga Dineta. Setelah mengalami amputasi kaki sebelah kanan, dia sebenarnya sudah putus asa, dan seperti tidak lagi memiliki harapan, bagaimana hidupnya kelak. Dia berpikir segalanya pasti akan sangat jauh berbeda dengan sebelum dirinya diamputasi.
Bahkan setelah pulang dari perawatan di Rumah Sakit, dia mengurung diri di dalam kamarnya. Tidak mau menemui siapapun. Setiap hari selalu dibayangi pikiran-pikiran negatif, dan terus-terusan menyalahkan dirinya sendiri. Pernah dia sampai merasa Tuhan tidak adil dengan mengambil salah satu kakinya. Namun pemikiran negatif itu perlahan mulai hilang.
Dengan secercah pemikiran positif dan sisa harapan yang ada, dia justru merasa bersyukur karena ternyata masih memiliki keluarga dan teman-teman yang setiap hari bisa membuatnya tersenyum. Bahkan, musibah yang dia alami, merupakan kehendak Tuhan yang mungkin sangat tepat baginya saat itu. Arrohma pun perlahan bangkit dari keterpurukan yang selama ini menyelimutinya. Alasan utama yang membuatnya bangkit adalah dari kutipan Al-Quran yang menyebut bahwa Allah SWT tak akan pernah membebani umatnya diluar batas kemampuan.
Diketahui, Arrohma bertempat tinggal di daerah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Saat dimintai keterangannya, Arrohma mengaku foto dirinya sedang mendaki itu diambil pada tanggal 15 Februari lalu. Saat itu dia ditemani beberapa rekannya, sedang mendaki Gunung Andong yang berada di Magelang, Jawa Tengah.
Arrohma juga menjelaskan, jika pendakiannya di Gunung Andong itu adalah kali pertama sejak menggunakan kaki palsu. Sementara pendakian pertamanya setelah mengalami amputasi dia lakukan beberapa bulan sebelumnya, namun saat itu dia hanya menggunakan alat bantu Kruk. Menurutnya, pendakian dengan menggunakan kaki palsu ternyata lebih sulit dilakukan, dibandingkan menggunakan Kruk. Apalagi, dia belum bisa terbiasa untuk menggunakan kaki palsu. Arrohma sebelumnya lebih terbiasa beraktivitas menggunakan Kruk.
Penyebab Kakinya Harus Diamputasi
Arrohma menceritakan jika kakinya diamputasi setelah mengalami kecelakaan motor pada tanggal 8 Agustus 2018. Dia merasa musibah itu menjadi salah satu titik balik dalam kehidupannya, dan sangat berpengaruh dengan mentalnya menghadapi hari-harinya.
Pada akhirnya dia memilih untuk menghabiskan hari-harinya dengan mendaki gunung. Menurutnya, gunung adalah tempat spesial yang bisa memberikannya banyak teman baru. Dengan mendaki, dia merasa bisa mengetahui karakter orang lain hingga akhirnya merasa teman-temannya itu seperti keluarga sendiri. Terlebih, gunung menurutnya bisa membuat semakin dekat dengan Tuhan, dengan selalu bersyukur akan keindahan alam yang diciptakan Tuhan.
Sementara itu ketika ditanya mengenai fotonya yang viral, dia mengaku senang akan hal itu. Dia merasa tidak keberatan jika kisah hidup yang dia bagikan itu bisa memberikan manfaat kepada orang lain, atau yang mengalami kondisi yang sama dengan dirinya.